Source: CNN Indonesia
Jakarta, Beritakan_id - Tersangka pembunuhan satu keluarga sempat mencium salah satu korban yang merupakan sepupunya sebelum melemparnya ke dalam septic tank.
Hal itu terungkap dalam rekonstruksi kasus pembunuhan satu keluarga di tempat kejadian perkara, Kampung Marga Jaya, Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan, Lampung, yang digelar oleh Polres Way Kanan dan Kejaksaan Negeri Way Kanan, Jumat (7/10) siang.
Dalam rekonstruksi tersebut, kedua tersangka pembunuhan yang merupakan ayah dan anak, EW (38) dan DW (17), dihadirkan. Proses rekonstruksi dilakukan di dua lokasi lantaran ada dua TKP pembunuhan berbeda.
Kasus pembunuhan satu keluarga sendiri terjadi di Desa Marga Jaya, Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan, Lampung. Rekonstruksinya pada Jumat (7/10) siang hingga sore menampilkan 81 adegan pembunuhan yang diperagakan EW dan DW.
"Kedua tersangka ayah dan anak, EW dan DW dihadirkan di lokasi TKP tersebut, untuk memperagakan adegan pembunuhan yang dilakukan tersangka," kata Kapolres Way Kanan AKBP Teddy Rachesna, kepada CNNIndonesia.com. Jumat (7/10).
Di lokasi ini, EW dan DW memperagakan sejumlah adegan pembunuhan dan pembuangan jasad empat korban, yakni ayahnya sendiri bernama Zainudin (78), lalu ibu tirinya Siti Romlah (45), kakak tirinya Wawan Wahyudin (55), serta keponakannya Jahra (6).
Teddy mengungkapkan kasus ini bermula pada Oktober 2021 saat cek-cok antara EW dengan Wawan Wahyudin terkait utang piutang dan warisan.
"Kejadian itu, sekitar pukul 01.00 WIB di rumah Zainudin tempat kejadian perkara (TKP). Di rumah itu, ada ayah tersangka yakni Zainudin dan ibu tirinya Siti Romlah serta Jahra keponakan tersangka," tuturnya.
EW, yang bersenjatakan kapak, bersama anaknya DW kemudian memutuskan melakukan eksekusi pada malam hari. Saat itu, Zainudin, Siti Romlah, dan Jahra sedang tertidur.
Awalnya, EW menghabisi Wawan dengan cara dipukul dengan kapak sebanyak dua kali dari belakang di dapur rumah.
Zainudin dan Siti Romlah terbangun. Tersangka EW memukul kepala Zainudin dengan kapak dua kali. Siti Romlah lari ke dapur. EW lantas membunuhnya dengan tiga hantaman kapak.
Pada saat itu, Jahra terdengar menangis di dalam kamar. EW masuk ke dalam kamar, mematikan lampu, untuk kemudian membekap mulut korban dan mencekik lehernya selama lima menit hingga korban tidak bergerak atau bernafas lagi.
Teddy mengungkapkan, saat rekonstruksi, tersangka EW sempat memperagakan mencium Jahra yang merupakan keponakannya itu sebelum membuangnya ke dalam septic tank.
"Jadi sebelum melemparkan korban Jahra ke dalam septic tank, tersangka EW ini sempat mencium korban dulu," kata dia.
Urutan korban yang dibuang ke dalam septic tank yakni Wawan Wahyudin, lalu Zainudin, Siti Romlah, dan terakhir Jahra.
"Keempat korban, dibuang secara bergantian ke dalam septic tank dan setelah itu lubang septic tank dicor dengan semen oleh tersangka EW," pungkasnya.
Selain rekonstruksi di rumah Zainudin, keduanya juga memeragakan pembunuhan terhadap korban Juwanda di TKP terpisah, yakni kebun singkong yang berjarak 3 Km dari TKP pertama.
"Semua ada 81 adegan yang diperagakan kedua tersangka ayah dan anak, EW dan DW di dua lokasi TKP saat dilakukan rekonstruksi," tandas Teddy.
Comments