top of page
Gambar penulisberitakan id

ASN Tewas Terbakar, Polisi Tetap Lanjut Selidiki Korupsi di Semarang

Source: CNN Indonesia

Jakarta, Beritakan_id -- Kepolisian tetap melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi meski salah satu saksi yakni ASN Pemkot Semarang ditemukan tewas terbakar beberapa waktu lalu.

Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Jawa Tengah Kombes Polisi Dwi Subagio menyebut ASN yang meninggal dunia bukan saksi kunci, sehingga tidak mempengaruhi proses penyelidikan.


"Tidak akan terpengaruh terkait status apakah si ASN ini meninggal apa tidak, nggak ada pengaruhnya. Tidak tokoh aktor sentral", ujar Dwi Subagio di kantornya, Semarang, Rabu (21/9).

Dwi mengatakan kasus hibah dan sertifikasi lahan di kawasan Mijen Semarang tahun 2010 yang terindikasi mengandung tindakan korupsi tercium usai ada aduran dari masyarakat.


Polisi akan terus melakukan penyelidikan sesuai dengan laporan yang masuk.


"Ini murni aduan masyarakat, kita masih mencari alat bukti", ujar Dwi.


Dari penelusuran CNN Indonesia, proses hibah dan sertifikasi lahan di kawasan Mijen pada 2010 memang masuk dalam APBD Kota Semarang dengan anggaran sebesar Rp3,5 miliar.

Namun, proses ini ternyata tidak jadi dijalankan. Anggaran Rp3,5 miliar itu pun tidak dikembalikan ke kas negara.


"Prosesnya tidak jadi dilakukan, sertifikasi tidak jadi sehingga anggaran tidak jadi dicairkan", ujar Kasubag Keuangan Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Semarang, Paijo.


Sekretaris Daerah Kota Semarang Iswar Amminudin menyatakan tidak ada temuan audit dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang menyebut adanya kerugian negara terkait proses hibah dan sertifikasi lahan Mijen tahun 2010.


"Kita sendiri juga bingung, dari 2010 hingga saat ini tidak ada temuan BPK yang menyebut itu ada kerugian negara karena prosesinya memang batal dijalankan. Baru mau jalan tahun ini lewat program PTSL itu", ujar Iswar.


Tim gabungan Polrestabes Semarang dan Polda Jawa Tengah yang melakukan penyelidikan pembunuhan ASN Iwan Budi tidak mau berkutat dan terjebak pada isu korupsi saja. Tim justru menduga ada motif lain yang memicu pembunuhan sadis terhadap Iwan.


"Kita enggak mau berkutat disitu saja, ada kemungkinan motif-motif lain yang bisa memicu, bisa utang piutang, asmara ataupun sakit hati. Masih terus kita dalami", tegas Kapolrestabes Semarang Kombes Polisi Irwan Anwar.


Postingan Terakhir

Lihat Semua

Comments


bottom of page